Disebuah sekolah Menegah Atas yang terkenal di Jakarta
Selatan, ada seorang siswa yang bernama Alika. Dia seorang anak dari pengusaha
kaya raya. Dia dikagumi banyak siswa disekolahnya karena prestasinya dibidang
cheerleaders dan basket, dia anak yang pintar, ditambah lagi dia mempunyai
paras yang cantik. Namun hal itu membuatnya bersikap sombong dan angkuh akan
kelebihannya tersebut .
Suatu malam yang cerah
dimana langit dihiasi bintang-bintang dan cahaya bulan yang indah , ketika
dirumahnya ada acara keluarga besarn ya yang pada hari itu juga bertepatan dengan perayaan hari ulang
tahun ke tujuh belas sahabat karibnya yang bernama Salsa. Alika bingung karena
tidak mendapat izin dari Ibunya untuk pergi ke pesta perayaan tersebut dan
disuruh untuk membantu ibunya dirumah , dan alike semakin bingung berhubung
kedua acara tersebut penting bagi dirinya.
Alika
: Bunda, Alika boleh tidak datang keacara ulang tahunnya Salsa, sekarang itu perayaan ultah Salsa yang ke-17
bun. Boleh ya bun.( Sambil memegang tangan bundanya memohon kepada agar diizinkan pergi ke pesta. )
Bunda:
Bukannya tidak boleh Alika , tapi sekarang dirumah kita sedang mengadakan acara
keluarga , nggak sopan jika kamu tidak
dirumah dan malah pergi pesta diluar rumah.
Alika:
emm Bunda, itukan acara ulang tahunnya sahabat Alika sendiri,udah dari
kacil Alika sahabatan sama Salsa,,masa
Alika tidak datang, kan nggak enak sama Salsanya dan teman-teman yang lain,
lagian salsa acuma sekali ini buat acara ulang tahun bunda .
Bunda:
Salsa,, semua keluarga kita akan datng kesini nantinya, kan nggak enak kalau
mereka nanyain kamu kalau kamunya nggak ada,,,
Alika
: Terserah Bunda deh, bunda nggak pernah ngerti perasaan Alika,,, (Pergi
meninggalkan Bundanya dan masik kekamarnya denga membanting pintu kamarnya).
Alikapun masuk kekamarnya
dengan hati yang mendongkol. Ternyata ia tak mau mendengarkan kata-kata Ibunya.
Kemudian Alika buru-buru menelpon pacarnya, Harry. Alika menyuruh Harry
menjemputnya.
Alika
: Hallo, Harry kamu bisa nggak jemput aku untuk datang keacara ulang tahunnya
Salsa, soalnya bunda nggak izinin aku pergi, makanya aku nelpon kamu,,
Harry
: …………….
Alika
: Iya deh,, aku tunggu yaa, eh tapi datangnya lewat samping aja yah, takut
ketahuan Bunda,,,
Harry
: ……………..
Alika
: Ok,, hati-hati yaa,, daaaahh,,, (menutup telponnya).
Ketika Harry datang,
Alika melihat sekelilinngnya memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya. Ia pun
bergegas membuka jendela kamarnya dan melompat keluar.
Ketika diperjalanan
musibah pun menimpanya. Sebuah Truk besar menabrak sepeda motor Harry yang
ditumpanginya. Alika dilarikan kerumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri
dan Harry meninggal dunia ditempat kejadian tersebut. Alika mengalami koma
selama tiga hari sebelum akhirnya sadarkan diri. Ketika Ia sadar, Alika melihat
Bundanya yang duduk disampingnya kemudain bertanya.
Alika
: Bunda, Alika ada dimana dan apa yang
terjadi ?
Bunda
: Alika, kita sekarang dirumah sakit, kamu dan Harry mengalami kecelakaan saat
diperjalanan kerumah Salsa,,
Alika : (mengingat kecelakaan yang menimpanya dan
sadar akan kesalahannya) Bunda, maafin Alika ya, kalau saja malam itu Alika
menurut kata-kata Bunda, pasti kejadian ini nggak akan terjadi pada Alika,,
maafin Alika bun, Alika nyesel,,
Bunda
: Sudah sayang, jangan menyesali yang telah terjadi, ini semua sudah takdi
Allah,,
Alika : Iya bun, tapi mengapa semua ini harus
terjadi pada Alika,? Alika nggak kuat Bun,,
Bunda
: Alika sabar sabar sayang, Allah nggak akan menguji hambanya diluar batas
kemampuannya,,
Alika : Iya Bun,, (menunduk sambil menangis).
Setelah itu Salsa datang
menyalami Bunda dan duduk disamping Salsa. Kemudia bunda keluar karena ada
keperluan dan menyuruh Salsa untuk munjaga Alika.
Bunda : Salsa, kamu jagain Alika dulu ya, Tante ada
keperluan sebentar,, (keluar meninggalkan Salsa dan Alika).
Salsa : Baik Tante,,…
Alika, bagaimana keadaan kamu ?
Alika : yaah, beginilah Salsa..
Salsa : Maafin aku ya Alika, ini semua gara-gara
aku, kalau saja aku tidak menyuruhmu
datang keacara ulang tahunku, pasti semua ini nggak akan terjadi…
Alika : bukan Salsa, ini semua bukan salah kamu,
Bundaku bilang kalau ini semua takdir dari Allah..
Salsa : tapi….(tak sengaja menyinggung kaki Alika
dan tak melanjutkan kata-katanya karena Alika menjerit)
Alika : awww, kenapa kakiku sakit,? padahal kamu
hanya menyentuh sedikit,,
Salsa : Maaf Alika,, aku nggak ingat kalau
kakimu,,,(bingung harus berkata apa).
Alika : Kakiku kenapa Salsa, kakiku kenapa ?
Salsa : (memeluk Alika) Maafkan aku Alika, ini semua
gara-gara aku,(mereka berdua berpelukan saling menyemangati).
Semenjak kejadian itu, Alika mulai dijauhi teman-temannya yang dulunya
mengaguminya dan hanya Salsa yang mau berteman denganya. Setelah 6 bulan
kemudian perusahaan ayahnya bangkrut dan diiringi dengan kesalahfahaman ayah
terhadap ibunya hingga berujung pada perceraian. Alika ikut Ibunya ke Jawa
Barat dirumah neneknya dan Alika pindah sekolah yang tentunya kualitas sekolah
tersebut jauh dibawah sekolahnya di Jakarta. Hari pertama Alika disekolah
barunya Ia memperkenalkan diri.
Alika : Hai teman-teman,, saya Alika Kartika Bela,
saya pindahan dari SMA Cendrawasih Jakarta Selatan.
Setelah memperkenalkan diri
Alikapun duduk disamping Neneng. Kemudian dengan hati yang tidak ikhlas
Neneng berkenalan dengan Alika.
Neneng : Hai, aku Neneng,,(mengulurkan tangannya).
Alika :
Hai, Aku Alika, senang berkenalan denganmu,,
Neneng : Yaa,
kuharap kita bisa saling membantu didalam hal pelajaran, BTW,, kamu pernah
juara ya?
Alika : ya,
tapi nggak sering sih,,
Neneng : oh,, bagus deh… (Tersenyum sinis).
Sama seperti sekolahnya di
Jakarta, Alika di benci dan dicemooh oleh teman-temanya. Neneng yang selama ini
baik padanya ternyata hanya memanfaatkan kepintaran Alika untuk mendukung
nilainya. Sifat asli Neneng ditunjukkan suatu ketika Neneng sengaja menabrak
Alika dan menuduh kalau Alikalah yang menabraknya. Pertengkaranpun terjadi
diantara mereka berdua.
Neneng: eh, kalau jalan liat-liat dong,!!
Alika :
Neneng,, kan kamu yang jalan nggak liat,, kamu kok tiba-tiba jadi berubah gini sama aku,,
salah aku apa ?
Neneng: nggak usah blagu deh lo, lo pikir kalau
pertamanya gua baik trus harus baik selamanya, hellooo…
Alika : Aku
nggak nyangka kamu kayak gini, kamu munafik, !! aku benci sama kamu !!(berjalan
pergi meninggalkan Neneng ).
Neneng: Lo pikir gua nggak benci sama lo, cewe’
cacat !
Alika pun pergi meninggalkan Neneng. Ia menuju ketaman sekolah untuk
menenangkan diri. Dia terus berbicara sendiri untuk melampiaskan kekesalannya
pada Neneng. Dia tak menyadari kalau ada siswa yang mendengarkannya dan
berbicara padanya. Merekapun berkenalan dan menjadi akrab.
Asyifa: Hai ukhti, tidak baik berbicara seperti itu..
Alika : (kaget). Hai, kamu siapa ?
Asyifa: Aku Asyifa,, aku anak kelas XII IPA1,,
Alika : oh, aku Aku Alika, aku kelas XII IPA2,,,
Asyifa : ohh, oh iya, ngomong-ngomong ukhti kenapa
sepertinya dari tadi kelihatan kesal ?
Alika : teman
aku berkhianat kepadaku.. aku hanya dimanfaatkan olehnya..
Asyifa: tunggu-tunggu, bukankah kamu bilang kalau
kamu anak XII IPA2 ?
Alika : iya,
emang kenapa ?
Asyifa : apa yang kamu maksud itu Neneng ?
Alika : iya, kok kamu tau ?
Asyifa : iya, dulu aku pernah sekelas dengannya, dia
memang seperti itu, dia berteman dengan seseorang hanya untuk memanfaatkannya,,
Alika : kamu
benar,, dia munafik dan bermuka dua ?
Asyifa: sudahlah ukhti, tidak baik menceritakan
keburukan saudara kita, itu sama saja
kita memakan bangkai saudara kita tersebut,, (bel masukpun berbunyi)
Alika :hmmm, iya teman, aku mengerti, eh,, bel sudah berbunyi tuh, masuk yuuk,,
Asyifa : yuuk, sampai jumpa lagi yaa,,
Assalamualaikum ukhti
Alika :
iyaa,,, w w w waalaikumsalam.
Hari-hari Alika yang kelam kini menjadi bersinar sejak kedatangan Asyifa
sahabat barunya. Hubungan keluarga merekapun kian erat. Suatu ketika Ibu Alika
sakit keras dan juga pada saat itu Alika dan Asyifa mendapatkan kepercayaan
untuk mengikuti olimpide IPA tingkat propinsi. Alika sangat khawatir pada
Ibunya. Dan iapun pamit pada ibunya untuk ikut olimpide tersebut dan
mendoakannya agar berhasil dan tak lupa Alika berpesan kepada Ibunya agar
menjaga kesehatannya.
Alika : Bunda, Alika dan Asyifa akan ikut olimpide
IPA tingkat propinsi, jadi Alika minta izin Bunda untuk mendoakan Alika dan
Asyifa agar berhasil,,
Bunda: Masya Allah,, bunda bangga pada kalian dan bnda akan berdoa agar kalian menjuarai
olimpiade tersebut..
Alika : Iya bun, bunda jaga diri baik-baik ya, karna
Alika pergi selama tiga hari, Alika khawatir nanti yang menjaga bunda siapa..
Bunda : jangan khawatir sayang, kan ada nenek
disini..
Merekapun berpelukan.
Dua hari berlalu, hari ini adalah hari ketiga dimana diumumkan pemenang
olimpiade tersebut. Dan ternyata mereka memenangkan olimpude tersebut. Mereka
senang bukan main.
Alika : waaaw ,, asyifa, aku nggak nyangka kita
bakalan menang..
Asyifa: iya Alika, Alhamdulillah, aku juga nggak
nyangka kita menang,,
Alika : ayo Asyifa, kita pulang dan menunjukkan
semua ini pada Bunda.. bunda akan senang sekali mendengar berita bahagia ini,,
Asyifa: iya, ayo kita ke mobil, abah ku sudah
menunggu…
Karena tergesa gesa tongkat Alika jatuh dan terjadilah keajaiban karena
begitu besar cintanya terhadap Bundanya (LOVELY MIRACLE). Alika tidak ikut
jatuh ketika tongkatnya jatuh. Dia berdiri dan menyadari keajaiban itu. Dia pun
berseru kepada Asyifa.
Alika : Asyifa, aku bisa berdiri, aku bisa jalan
asyifa, hari ini ada dua kabar gembira untuk bundaku,,
Asyifa : masya allah, Alika, ini benar-benar sebuah
keajaiban,,
Asyifapun menuntun Alika untuk berjalan karena belum bisa berjalan
normal. Mereka berjalan menuju mobil Asyifa dan pulang. Setibanya dirumah,
betapa terkejutnya Alika melihat bendra putih bediri didepan rumah neneknya
yang juga tempat tinggalnya itu. Ternyata ibu Alika meninggalkan Alika sebelum
Alika memberi kabar gembira tesebut. Alika sangat terpukul dengan cobaan yang
menimpanya.
Hari-hari setelah kamatian Bundanya, dilalui Alika dengan hanya mengurung
diri dikamar. Hingga suatu ketika Alika berziarah kemakam bundanya untuk berdoa
dan memberitahu kabar gembira. Dia membawa karangan bunga dan piala dan
meletakkannya dimakam Bundanya. Dia berbicara pada nisan makam Bundanya.
Alika : Bunda, Alika datang ni, bundanapa kabar
disana? Alika baik-baik aja kok disini, oh ya bun, Alika mau kasih tau Bunda
kalau Alika dapat beasiswa untuk kuliah diluar negeri, Bunda pasti senang
mendengar kabar baik ini kan ?
Tak ada jawaban dari pertanyaan Alika. Sesaat dia menangis kemudian
memeluk nisan Bundanya tersebut.
…………………………………………………
‘’END’’
0 komentar:
Posting Komentar