Medical Student

Rabu, 20 Juli 2016

HIV ( human immunodeficiency)


Virus Human Immunodeficiency (HIV)

Pendahuluan

Sistem imun merupakan salah satu sistem di dalam tubuh manusia yang cukup kompleks dan menyangkut banyak sistem ogan lain seperti sistem transportasi dan sistem saraf. Saat membicarakan gangguan atau penyakit terhadap sistem imun, pikiran kita biasanya tertuju pada sebuah virus yang menyebabkan rusaknya sistem imun dan sampai sekarang belum ditemukan obatnya.
Para peneliti telah banyak melakukan percobaan dengan berbagai metode untuk bisa menemukan terapi yang bisa dilakukan terhadap subjek yang terkena infeksi virus HIV. Pada kesempatan ini akan dilakukan pemodelan sederhana bagaimana sebuah virus HIV bisa menginfeksi sel tubuh manusia terutama di bagian sel T dan bagaimana dinamika dari sebuah virus HIV sehingga bisa bertahan dalam jangka waktu tahunan di dalam sistem imun tubuh manusia.
Pemodelan ini dilakukan untuk memahami mekanisme sistem imun dan dinamika gerak dari virus HIV sehingga pada kesempatan mendatang dapat dilakukan penelitian berlanjut mengenai pengobatan atau penanggulangan terhadap objek yang terinfeksi virus HIV.
Sistem Imun
Sistem Imun adalah sistem pertahanan manusia sebagai perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi menjadi tumor.[2]
Karakteristik Virus HIV
Virus ( bahasa latin yang artinya toxin atau racun) adalah suatu partikel sub-mikroskopik (ukurannya berkisar antara 15-600 nm) yang dapat menginfeksi sel dari suatu organisme biologis. Mengandung inti dari DNA / RNA.[3]


HIV adalah akronim dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini adalah jenis virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. HIV menempel dan merusak sel – sel darah putih tertentu (sel T dan CD-4). Sel T dan sel CD-4 sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh. HIV dapat tetap hidup dalam tubuh selama bertahun tahun dan pada akhirnya HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mampu lagi melawan infeksi yang ditimbulkan oleh virus lainnya. Selama ini pengobatan dilakukan hanya untuk memperlambat atau menghentikan proses tersbut namun belum bisa menyembuhkan penderita yang terkena virus HIV tersebut.
Virus HIV memiliki dua jenis. Jenis pertama adalah HIV-1, yang merupakan penyebab utaman AIDS di seluruh dunia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syindrome. AIDS membuat sistem kekebalan tubuh terlalu lemah untuk melawan infeksi. Jenis kedua adalah HIV-2, yang kebanyakan ditemukan di daerah Afrika Barat. HIV hidup di dalam darah dan cairan tubuh lainnya serta sekresi seperti air manu, cairan vagina dan air susu ibu.
Sebuah paritkel HIV memiliki ukuran diameter sekitar 10-9 meter. Seperti kebanyakan baktero, partikel HIV ukurannya terlalu kecil bial dilihat dnegan mikroskop biasa. Tetapi dapat dilihat dengan jelas menggunakan mikroskop elektron
Proses infeksi sebuah virus HIV terhadap sel-T manusia

Mekanisme utama infeksi HIV dimulai setelah virus masuk ke dalam tubuh pejamu. Setelah masuk ke dalam tubuh pejamu, HIV terutama akan menginfeksi CD4 limfosit, juga menginfeksi makrofag, sel dendritik, serta sel mikroglia. Selubung protein yaitu gp120 memanfaatkan antigen CD4 sebagai reseptor untuk perlekatan awal. Kemudian terjadi perubahan bentuk dimana gp120 membutuhkan koreseptor (biasanya ko-reseptor chemokine CCR5), sehingga memungkinkan selubung protein kedua yaitu gp41 untuk berinteraksi dengan membran sel pejamu dan memungkinkan HIV masuk ke dalam sel
RNA dari HIV kemudian akan membentuk DNA serat ganda oleh enzim reverse transcriptase. Setelah DNA virus yang dibentuk masuk ke dalam inti sel pejamu dan berintegrasi dengan DNA dari sel pejamu akan ikut mengalami replikasi pada setiap terjadi proliferasi sel. Setiap hasil replikasi DNA ini selanjutnya akan menghasilkan virus baru. Kemudian virus baru ini akan berkembang di dalam membran sel
Setelah HIV masuk ke dalam tubuh, rangkaian terjadinya penyakit AIDS dimulai. Tahap-tahap terjadinya penyakit AIDS meliputi infeksi primer, penyebaran virus ke organ limfoid, masa laten, penyakit klinis dan kematian. Waktu antara infeksi primer berkembang menjadi penyakit klinis sekitar 10 tahun. Diperkirakan sekitar 10 milyar partikel HIV dihasilkan dan dihancurkan setiap harinya. Akhirnya penderita akan menderita gejala-gejala konstitusional dan penyakit klinis yang nyata seperti infeksi opportunistik atau kanker.[4]
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

About

Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

featured Slider

Recent Posts

Unordered List

Theme Support